Jumat, 27 Agustus 2021
Sudahkah Anda Berdoa Hari Ini?
Minggu, 30 Mei 2021
Resensi
pernahkah kamu tertarik untuk membaca sebuah buku karena membaca sebuah tulisan yang mengulas secara singkat detail dari isi buku tersebut? Ulasan singkat tersebut itulah yang dinamakan resensi. Apa itu pengertian resensi? Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya, berupa buku, karya seni film dan drama. Yuk, kita pelajari unsur-unsur serta struktur dari resensi selengkapnya.
Unsur-unsur Resensi
Agar dapat dikatakan utuh, terdapat beberapa unsur yang harus ada di resensi, berikut ini adalah unsur-unsurnya.
1. Judul
Judul semestinya harus mempunyai kesinambungan dengan isi resensi. Selain itu, judul yang menarik juga akan memberikan nilai lebih tersendiri.
2. Identitas buku
Penyusunan data buku dapat dilakukan dengan sebagai berikut.
- Judul buku
- Pengarang
- Penerbit
- Tahun terbit beserta cetakannya
- Dimensi buku
- Harga buku
3. Isi resensi buku
Bagian ini berisi tentang sinopsis, yaitu ulasan singkat buku dengan kutipan singkat dan keunggulan serta kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan bahasa yang digunakan.
4. Penutup resensi buku
Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut ditujukan.
Struktur teks resensi
- Identitas dalam resensi mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran buku. Bagian ini mungkin saja tidak dinyatakan secara langsung, seperti yang tampak pada teks ulasan film dan lagu.
- Orientasi. Bagian ini biasanya terletak di paragraf pertama, yakni penjelasan tentang kelebihan buku seperti penghargaan yang pernah didapatkan oleh buku yang diresensi.
- Sinopsis, berupa ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi novel.
- Analisis, berupa paparan tentang keberadaan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan, dan alur.
- Evaluasi, berupa paparan tentang kelebihan dan kekurangan suatu karya.
Jenis-Jenis Resensi
Resensi dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu:
1. Resensi informatif
Resensi informatif adalah resensi yang disampaikan dengan singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
2. Resensi deskriptif
Resensi deskriptif adalah resensi yang membahas secara detail pada setiap bagian atau babnya.
3. Resensi kritis
Resensi kritis merupakan sebuah resensi yang mengulas detail buku menggunakan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi kritis biasanya objektif dan kritis dalam menilai isi buku.
Senin, 24 Mei 2021
PUISI
A.Pengertian Puisi
Puisi merupakan ragam sastra yang terikat oleh unsur-unsurnya,
seperti irama, mantra, rima, baris, dan bait. Puisi juga dapat dikatakan
sebagai ungkapan emosi, imajinasi, ide, pemikiran, irama, nada, susunan kata,
kata-kata kiasan, kesan pancaindra, dan perasaan. Puisi adalah ungkapan yang
memperhitungkan aspek-aspek bunyi di dalamnya, serta berupa pengalaman
imajinatif, emosional, dan intelektual penyair dari kehidupan individu dan
sosialnya. Puisi diungkapkan dengan teknik tertentu sehingga dapat membangkitkan
pengalaman tertentu dalam diri pembaca atau pendengarnya.
B.Jenis dan
Ciri-ciri Puisi
Puisi terdiri atas puisi lama dan puisi modern. Puisi lama umumnya anonim
atau tidak diketahui penyairnya. Puisi lama memiliki ciri terikat pada beberapa
kiteria, seperti jumlah baris tiap bait, jumlah kata tiap baris, rima atau
persamaan bunyi, dan irama. Puisi lama dibedakan menjadi beberapa jenis, antara
lain pantun, syair, talibun, mantera, dan gurindam.
1. Mantera merupakan jenis puisi paling lama yang
diciptakan dalam kepercayaan animisme untuk dibacakan dalam acara atau
ritual kebudayaan. Mantera memiliki ciri yaitu menggunakan
pemilihan kata dengan bunyi yang diusahakan berulang, menggunakan kata-kata
yang tidak umum dalam kehidupan sehari-hari, dan menimbulkan efek bunyi yang
bersifat magis.
2. Pantun memiliki ciri bersajak a b a b, dengan
tiap baris terdiri atas empat baris, dua baris sampiran dan dua baris isi.
3. Talibun terdiri atas sampiran dan isi yang lebih
dari empat, serta selalu genap, seperti enam, delapan, sepuluh, dan dua belas.
4. Syair merupakan puisi yang berlarik empat bait
dan bersajak a a a a yang mengisahkan suatu hal.
5. Gurindam terdiri atas dua baris, berirama sama a
a. Baris pertama merupakan sebab dan baris kedua merupakan akibat.
Puisi
modern adalah bentuk puisi yang tidak lagi terikat oleh aturan jumlah baris,
rima atau ikatan lain yang umumnya digunakan dalam puisi lama. Puisi modern
atau puisi bebas muncul pada angkatan 45, yang dipelopri oleh Chairil Anwar.
Puisi modern tidak mengutamakan bentuk atau banyak baris dalam satu bait dan
irama atau persajakan, tetapi lebih mengutamakan pada isi puisi itu sendiri.
Puisi modern memiliki ciri sebagai berikut.
§
Mempunyai unsur
humanisme universal atau sudah terbuka untuk menerima pengaruh dari segala
penjuru dunia.
§
Realis dan terimbas
unsur naturalis
§
Menyampaikan maksud
dengan penghematan kata serta menghadirkan perbandingan-perbandingan membayang
dan berkesan.
§
Menggunakan perbandingan
visual secara jelas sampai pada bagian-bagian di balik kenyataan.
§
Menunjukan sinisme dan
sarkasme terhadap kepincangan dalam masyarakat akibat pergolakan.
§
Menggunakan kata dalam
percakapan sehari-hari
§
Tidak mengutamakan
tipografi bahkan tidak lagi memperhatikan bunyi (rima) dalam baris dan baitnya.
§
Unsur utama yang harus
selalu diperhatikan dalam pembacaan puisi modern adalah lafal, intonasi, dan
ekspresi.
C. Struktur Puisi
Struktur
karya sastra puisi mencakup struktur fisik dan struktur batin.
c1. Struktur Fisik
Struktur
fisik puisi adalah media untuk mengungkapkan makna yang hendak disampaikan
penyair. Struktur fisik meliputi hal-hal berikut.
§
Diksi, adalah pilihan kata yang digunakan agar memiliki kesan indah dan dapat
menyampaikan maksud penyair.
§
Pencitraan, adalah susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan
atau imajinasi. Hal ini membuat pembaca seolah-olah merasa, mendengar, atau
melihat sesuatu yang diungkapkan penyair.
§
Majas, adalah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan
sesuatu dengan cara membandingkan dengan benda atau hal lain. Majas atau bahasa
figuratif menyebabkan puisi menjadi prismatik atau memiliki banyak makna.
§
Rima, adalah persamaan atau pengulangan bunyi. Persamaan bunyi
memberikan kesan merdu, indah, dan mendorong suasana yang dikehendaki oleh
penyair. Rima tersebut dapat berupa pengulangan bunyi konsonan dari kata-kata
yang berurutan (aliterasi), persamaan bunyi vokal dalam deretan kata
(asonansi), dan persamaan bunyi yang terdapat di setiap akhir baris.
§
Ritma, berkaitan dengan rima, bunyi, kata, frasa, dan kalimat pada
puisi. Dalam ritma mucul bunyi tinggi rendah, panjang pendek, keras lemah, yang
mengalir secara teratur dan berulang sehingga membentuk keindahan.
§
Tipografi puisi berbentuk bait-bait yang bermula dari tepi kiri
dan berakhir ke tepi kanan baris.
c2. Struktur Batin
Ada
empat unsur batin puisi, yaitu tema, perasaan, nada atau sikap, dan amanat.
§
Tema
Sebuah puisi tentunya memiliki tema yang melingkupi keseluruhan
puisi. Menurut Herman J. Waluyo (1987: 106) tema merupakan pokok atau
subject-matter yang dikemukakan oleh penyair. Ungkapan tersebut menjelaskan
bahwa tema merupakan sebuah atmosfer dari
sebuah puisi. Oleh sebab itu, untuk menafsirkan tema dalam sebuah puisi
haruslah ditafsirkan secara utuh.
§
Perasaan
Perasaan
penyair dalam menciptakan puisi ikut diekspresikan dan dihayati pembaca. Hal
ini karena tema yang sama dapat dituturkan penyair secara berbeda dan hasil
puisi yang diciptakan pun berbeda.
§
Nada dan suasana
Nada
dalam puisi disesuaikan dengan isi yang hendak disampaikan, baik itu berupa
nasihat, kritik, sindiran, ungkapan perasaan, atau hanya berupa cerita. Sering
kali puisi bernada santai seperti dalam puisi-puisi mbeling. Kemudian, suasana
adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi tersebut atau psikologis yang
ditimbulkan terhadap pembaca. Nada dan suasana saling berhubungan karena nada
puisi menimbulkan suasana terhadap pembacanya. Misalnya, nada duka dapat
menimbulkan suasana iba bagi pembaca.
§
Amanat (pesan)
Kita
dapat menelaah amanat dalam suatu puisi jika telah memahami tema, rasa, dan
nada pada puisi tersebut. Amanat atau pesan merupakan kesan yang ditangkap
pembaca atau pendengar puisi. Amanat tersirat dibalik kata-kata yang disusun
dan berada di balik tema yang digunakan.
Minggu, 09 Agustus 2020
Struktur Kebahasaan Teks Prosedur
1. Mengungkapkan kembali
Struktur Kebahasaan Teks Prosedur.
a. Tujuan
Bagian tujuan teks
prosedur bisa berupa judul atau hasil akhir yang akan dicapai jika melakukan
tahapan pada teks prosedur tersebut.
b. Langkah-langkah
(Petunjuk)
Bagian langkah-langkah
berisikan petunjuk yang disarankan kepada pembaca/pendengar terkait dengan
topik yang disampaikan.
c.
penegasan ulang (penutup)
Bagian
penutup berisi harapan atau manfaat apabila petunjuk itu dijalankan dengan
baik.
2. Mengungkapkan Unsur Kebahasaan Teks Prosedur
a. a. Kata perintah (Imperatif)
Kata perintah (imperatif) merupakan kata yang
berisi perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu
b. b. Kata Teknis
Adalah kata-kata yang memiliki makna khusus
pada suatu bidang keahlian Contoh kata kerja teknis adalah
MENGKONVERSIKAN, MENGOPERASI, MEREVITALISASI, MEREHABILITASI dan lain
sebagainya.
c. c. Konjungsi
Konjungsi adalah kata hubung, namun kata
hubung atau konjungsi yang sering digunakan pada teks prosedur adalah konjungsi
waktu atau kata hubung yang berkaitan waktu seperti; kemudian, setelah itu, lalu, dan selanjutnya.
d. d. Penyataan persuasif
Adalah sebuah kalimat yang berisi imbauan
atau ajakan secara halus, agar sipembaca mau dan bersedia mengikuti kemauan
yang disampaikan oleh penulis. Seperti : “..... supaya rasanya lebih mantap
maka kita juga dapat menambahkan gula merah dalam sajian kopi ini....”
Minggu, 02 Agustus 2020
Teks Prosedur (Langkah-langkah menyalakan komputer)
- Pastikan kabel-kabel yang terhubung sudah terpasang dengan tepat dan benar.
- Hidupkan stabilizer voltage jika anda memilikinya.
- Tekan tombol power yang terdapat pada monitor untuk menghidupkan monitor.
- Tekan juga tombol power pada CPU untuk menghidupkan CPU.
- Tunggu hingga proses booting OS selesai.
- Setelah muncul layar desktop artinya komputer telah siap pakai.
Minggu, 17 November 2019
Macam-macam model pembelajaran
MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN
- mengamati;
- menanya;
- mengumpulkan informasi;
- mengasosiasi; dan
- mengkomunikasikan.
LANGKAH PEMBELAJARAN
|
KEGIATAN BELAJAR
|
KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN
|
Mengamati | Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat) | Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi |
Menanya | Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
| Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat |
Mengumpulkan informasi/ eksperimen | – melakukan eksperimen
– membaca sumber lain selain buku teks
– mengamati objek/ kejadian/
– aktivitas
– wawancara dengan nara sumber
| Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. |
Mengasosiasikan/
mengolah informasi
| – mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
– Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
| Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan . |
Mengkomunikasikan | Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya | Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. |
- Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar
- Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
- Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsung dan berhasilnya pengajaran
Fase
|
Indikator
|
Peran Guru
|
1
| Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa | Menjelaskan tujuan , materi prasyarat, memotivasi dan mempersiapkan siswa |
2
| Mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan | Mendemonstrasikan ketrampilan atau menyajika informasi tahap demi tahap |
3
| Membimbing pelatihan | Memberikan latihan terbimbing |
4
| Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik | Mengecek kamampuan siswa dan memberi kan umpan balik |
5
| Memberikan latihan dan penerapan konsep | Mempersiapkan latihan untuk siswa dengan menerapkan konsep yang dipelajari pada kehidupan sehari-hari |
- Untuk menuntaskan materi belajar, siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif
- Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan heterogen
- Jika dalam kelas terdiri dari beberapa ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar tiap kelompok berbaur
- Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan
- Hasil Belajar Akademik
- Penerimaan terhadap keragaman
Fase
|
Indikator
|
Kegiatan Guru
|
1
| Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa | Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa belajar |
2
| Menyajikan informasi | Menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan |
3
| Mengorganisasikan siswa ke dalam ke-lompok-kelompok belajar | Menjelaskan kepada siswa bagaimana cara-nya membentuk kelompok dan membantru kelompok agar melakukan transisi scr efisien |
4
| Membimbing kelompok bekerja dan belajar | Membimbing kelompok-kelompok belajat pa da saat mereka mengerjakan tugas |
5
| Evaluasi | Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing ke-lompok mempresentasekan hasil kerjanya |
6
| Memberikan penghargaan | Mecari cara untuk mengharga upaya atau ha sil belajar individu maupun kelompok |
- Dalam Pembelajaran Kontekstual/Contextual Teaching Learning pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activing knowledge). Artinya, apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari. Dengan demikian, pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain.
- Pembelajaran yang kontekstual adalah pembelajaran dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru (acquiring knowledge). Pengetahuan baru itu dapat diperoleh dengan cara deduktif. Artinya, pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan kemudian memperhatikan detailnya.
- Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge) berarti pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal, melainkan untuk dipahami dan diyakini.
- Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge). Artinya, pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.
- Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.
- Kaitkan setiap mata pelajaran dengan seorang tokoh yang sukses dalam menerapkan mata pelajaran tersebut.
- Kisahkan terlebih dahulu riwayat hidup sang tokoh atau temukan cara-cara sukses yang ditempuh sang tokoh dalam menerapkan ilmu yang dimilikinya.
- Rumuskan dan tunjukkan manfaat yang jelas dan spesifik kepada anak didik berkaitan dengan ilmu (mata pelajaran) yang diajarkan kepada mereka.
- Upayakan agar ilmu-ilmu yang dipelajari di sekolah dapat memotivasi anak didik untuk mengulang dan mengaitkannya dengan kehidupan keseharian mereka.
- Berikan kebebasan kepada setiap anak didik untuk mengkonstruksi ilmu yang diterimanya secara subjektif sehingga anak didik dapat menemukan sendiri cara belajar alamiah yang cocok dengan dirinya.
- Galilah kekayaan emosi yang ada pada diri setiap anak didik dan biarkan mereka mengekspresikannya dengan bebas.
- Bimbing mereka untuk menggunakan emosi dalam setiap pembelajaran sehingga anak didik penuh arti (tidak sia-sia dalam belajar di sekolah).
- 4. Model Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Discovery Learning)
- Merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa dengan data secukupnya. Perumusaannya harus jelas dan hilangkan pernyataan yang multi tafsir
- Berdasarkan data yang diberikan guru, siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan menganlisis data tersebut. Dalam hal ini bimbingan guru dapat diberikan sejauh yang diperlukan saja bimbingan lebih mengarah kepada langkah yang hendak dituju, melalui pertanyaan-pertanyaan.
- Siswa menyusun prakiraan dari hasil analisis yang dilakukannya
- Bila dipandang perlu, prakiraan yang telah dibuat siswa tersebut hendaknya diperiksa oleh guru. Hal ini penting dilakukan untuk meyakinkan kebenaran prakiraan siswa, sehingga akan menuju arah yang hendak dicapai.
- Apabila telah diperoleh kepastian tentang kebenaran prakiraan tersebut, maka verbalisasi prakiraan sebaiknya disrahkan juga kepada siswa untuk menyusunnya. Disamping itu perlu diingat pula bahwa induksi tidak menjamin 100% kebenaran prakiraan.
- Sesudah siswa menemukan apa yang dicari, hendaknya guru menyediakan soal latihan atau soal tambahan untuk memeriksa apakah hasil penemuan itu benar.
- Pengajuan pertanyaan atau masalah.
- Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.
- Penyelidikan autentik.
- Menghasilkan produk atau karya.
- Kolaborasi.
Fase
|
Indikator
|
Aktifitas / Kegiatan Guru
|
1
| Orientasi siswa kepada masalah | Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistikyang diperlukan, pengajuan masalah, memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya. |
2
| Mengorganisasikan siswa untuk belajar | Guru membantu siswa mendefenisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. |
3
| Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok | Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapat penjelasan pemecahan masalah. |
4
| Mengembangkan dan menyajikan hasil karya | Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, model dan membantu mereka untuk berbagai tugas dengan kelompoknya. |
5
| Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah | Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dalam proses-proses yang mereka gunakan. |
- peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja;
- adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik;
- peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan;
- peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan;
- proses evaluasi dijalankan secara kontinyu;
- peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan;
- produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif; dan
- situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.
- Pembelajaran Berbasis Proyek memerlukan banyak waktu yang harus disediakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek.
- Banyak orang tua peserta didik yang merasa dirugikan, karena menambah biaya untuk memasuki system baru.
- Banyak instruktur merasa nyaman dengan kelas tradisional ,dimana instruktur memegang peran utama di kelas. Ini merupakan suatu transisi yang sulit, terutama bagi instruktur yang kurang atau tidak menguasai teknologi.
- Banyaknya peralatan yang harus disediakan, sehingga kebutuhan listrik bertambah.
Latihan Analisis Teks Negosisasi Kelas X
Santo: “Halo, Pak” Penjual: “Halo, ada yang bisa saya bantu?” Salman: “Pak, berapa harga sepeda motornya?” Penjual: “Harganya Rp...
-
Santo: “Halo, Pak” Penjual: “Halo, ada yang bisa saya bantu?” Salman: “Pak, berapa harga sepeda motornya?” Penjual: “Harganya Rp...
-
assalamualaikum,wr,wb. Baik, kali ini kami akan memberikan sedikit pengetahuan tentang ilmu bahasa Indonesia. Hal ini menyangkut te...