Selasa, 20 Maret 2018
Senin, 07 Agustus 2017
BAHASA SECARA UMUM
Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan manusia
dengan sesama anggota masyarakat lain pemakaian bahasan itu. Bahasa berisi
gagasan, ide, pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si
pembicara. Agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakannya dapat
diterima oleh pendengar atau orang yang diajak bicara, hendaklah bahasa yang
digunakan harus baik dan benar.
Bahasa yang baik
dan benar haruslah memenuhi persyaratan gramatikal. Artinya disusun berdasarkan
kaidah-kaidah yang berlaku. Kaidah-kaidah bahasa yang berlaku seperti
penggunaan ejaan yang disempurnakan, dan pemakaian diksi yang tepat. Jika berbicara bahasa maka secara langsung
kita akan membicarakan kalimat.
Kalimat yang baik haruslah berdasarkan kaidah-kaidah
yang berlaku seperti memiliki subjek dan predikat, penggunaan ejaan yang
disempurnakan, dan pemilihan diksi yang tepat dalam sebuah kalimat. Kalimat
yang memiliki kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh pembaca
atau pendengar. Kalimat yang demikian akan disebut dengan kalimat efektif. Kalimat efektif mampu membuat proses penyampaian dan
penerimaan berlangsung dengan sempurna.
Kalimat yang
efektif adalah kalimat yang menggunakan bahasa yang baik dan benar serta penggunaan
bahasa baku yang tepat. Banyak terdapat tulisan-tulisan di media cetak (Koran)
yang kurang memenuhi kaidah-kaidah kalimat efektif. Masih ada Koran-koran yang
memuat atau menulis artikel krang tepat antara lain menggunakan bahasa yang
tidak baku, menggunakan diksi yang kurang tepat, dan penulisan huruf kapital
yang masih salah.
Penulisan kalimat
yang efektif dan benar sangat memengaruhi kualitas dari tulisan yang dibuat.
Seorang penulis yang baik maka akan menggunakan kaidah-kaidah penulisan kalimat
yang efektif dan benar. Tulisan yang baik juga harus mengandung kaidah-kaidah
kalimat efektif dan benar. Kalimat yang baik juga harus mudah dimengerti oleh
pembacanya.
(semoga bermanfaat, mf jika tulisan saya masih jauh dari kata sempurna)
Aspek Kebahasaan dan Fungsi Kebahasaan
Aspek Kebahasaan“Bahasa
merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol (bunyi ujaran ) yang bersifat arbiter, yang
dapat diperkuat dengan gerak-gerik badan yang nyata.Hal itu merupakan simbol,
karena rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia harus diberikan
makna tertentu yang dapat di serap panca indra”. Fungsi KebahasaanFungsi
bahasa dapat diturunkan dari dasar dan motif pertumhbuhan bahasa itu sendiri.
Dasar dan motif pertumbuhan bahasa itu dalam garis besarnya dapat berupa:
a. untuk menyatakan ekspresi diri.
b. Sebagai alat komunikasi.
c. sebagai alat untuk mengadakan integrasi(pembaruan) dan adaptasi sosial.d. sebagai alat untuk mengadakan kontrol sosial. Kesimpulan
Kemahiran berbahasa bertujuan melancarkan komunikasi yang jelas dan teratur dengan semua anggota masyarakat. Memungkinkan terpeliharanya tata sosial, adat istiadat, kebiasaan dan sebagainya melalui pengkhususan dari fungsi komunikatif tadi. Jadi yang paling utama dari kemahiran berbahasa adalah pemakaian bahasa secara baik untuk kepentingan tiap individu dalam masyarakat, untuk kebaikan umat masyarakat itu sendiri.Kemahiran berbahasa akan sangat baik berperan dalam kehidupan masyarakat jika diimbangi dengan moral yang baik.
semoga bermanfaat mohon maaf jika masih belum semprna.
Kamis, 08 Mei 2014
Analisis Penulisan Kalimat
Salah
|
Benar
|
Ø Begitu juga halnya stasiun-stasiun televisi dengan siaran-siarannya yang
sangat nihil dengan siaran yang bernuansa islami.
=================================
Ø Hal ini kurang lebih sama dengan arti informasi yang
obyektif, kontrol, kritik yang konstruktif dalam UU pers.
================================
Ø Ketiga penemuan ini yang menjadi motor mempercepat
tumbuhnya gerakan renaisans, gerakan kelahiran kembali peradaban Eropa yang
lahir sejak sekitar abad 14 Masehi yang kelak menjadi titik awal zaman modern
di Eropa, maka jauh sebelumnya di zaman kerajaan Abbasiah (abad VIII dan X-an).
=================================
Ø Berdasarkan fakta sejarah, mungkin dapat dilukiskan
betapa gemilang dan berperannya media massa Islam sebagai sarana meningkatkan
pemahaman terhadap Islam dalam kehidupan manusia. Lewat media yang berupa buku-buku, majalah dan
bahan lektural lainnya prodak masyarakat muslim.
================================
Ø Tetapi secara operasional tentu sama.
|
Begitupun stasiun-stasiun televisi yang memiliki siaran yang sangat nihil
dengan siaran yang bernuansa islami.
Penjelasan : Dalam
penulisan pada kalimat yang salah terlalu luas dalam memberikan sebuah
pendapat.
================================
Ø Hal ini berarti informasi yang bersifat objektif,
kontrol, dan kritik yang konstruktif dalam Undang-Undang Pers.
Penjelasan : Dalam penulisan kalimat yang salah masih
kurang tanda baca,.
================================
Ø Ketiga penemuan ini menjadi penggerak untuk memper cepat
tumbuhnya gerakan renaisans dan gerakan kelahiran peradaban Eropa di abad 14
Masehi yang akan menjadi titik awal zaman modern di Eropa, maka jauh
sebelumnya kerajaan Abbasiyah (abad 8 dan 10-an Masehi)
Penjelasan: Penulisan
kalimat pada kolom yang salah, masih belum sepadan banyak kata-kata yang
tidak tepat dan penulisan keterangan tahun pun kurang tepat jika mengggunakan
angka romawi.
================================
Ø Berdasarkan fakta sejarah, dapat dilihat gemilang
dan perannya media massa Islam sebagai sarana meningkatkan pemahaman Islam
dalam kehidupan manusia, lewat
media yang berupa buku-buku, majalah dan bahan lektural lainnya produk
masyarakat Muslim.
Penjelasan: Dalam
penulisan kalimat pada kolom sebelah kiri kalimat tersebut masih tidak dapat
meyakinkan pembaca meskipun sudah mendapatkan sebuah fakta “ Berdasarkan fakta sejarah, mungkin
dapat dilukiskan betapa gemilang”
===============================
Ø Tetapi secara operasional tentu memiliki kesamaan.
Penjelasan : Kalimat
pada kolom salah penulisan kalimatnya
masih tidak sesuai dalam penggunaa diksi.
|
Analisis
Penulisan Kata
Salah
|
Benar
|
|
|
Analisisn
Penulisan Diksi
Salah
|
Benar
|
Ø Allahswt
Ø Alquran
Ø Sholat
Ø Jikalau
|
Ø Allah SWT
Ø Al-Qur’an
Ø Salat
Ø Jika/kalau
|
Rabu, 09 April 2014
ketidakjelasan kalimat
assalamualaikum,wr,wb.
Baik, kali ini kami akan memberikan sedikit pengetahuan tentang ilmu bahasa
Indonesia.
Hal ini menyangkut tentang "KETIDAKJELASAN UNSUR INTI KALIMAT"
suatu kalimat yang baik memang harus mengandung unsur-unsur yang lengkap, dalam
hal ini, kelengkapan unsur kalimat itu sekurang-kurangnya harus memenuhi dua hal,
yaitu subjek dan predikat. Jika predikat kalimat itu berupa kata kerja
transitif, unsur kalimat yang disebut objek juga harus hadir. Unsur lain, yakni
keteranga, kehadirannya bersifat sekunder atau tidak terlalu dipentingkan.
Perhatikan contoh berikut :
1.
Pembangunan itu
untuk menyejahterakan masyarakat
Subjek Keterangan
2. Bagi para mahasiswa yang akan mengikuti ujian harus melunasi uang
SPP Keterangan
Predikat Objek
Secara sekilas kedua kalimat itu tidak menyiratkan adanya kekurangan. Namun,
jika diperhatikan secara cermat, tampaklah bahwa dalam kalimat (1) tidak
terdapat unsure predikat, sedangkan pada kalimat (2) tidak terdapat unsur
subjek. Kelompok kata pembangunan itu pada kalimat (1) meupakan subjek, dan
sisanya merupakn keterangan, sedangkan pada kalimat (2) kelompok kata “bagi
para mahasiswa yang akan mengikuti ujian” merupakan keterangan dan bagianlainya
berupa predikat dan objek. Berdasarkan unsur-unsurnya, kalimat (1) berpola S –
ket., sedangkan kalimat (2) tidak adanya unsur subjek. Agar kalimat tersebut
menjadi lengkap, kalimat (1) data kita tambah dengan unsur predikat, misalnya
kita tamah “bertujua” sehingga kalimat (1) itu menjadi “pembangunan itu
bertujuan (untuk )menyejahterakan masyarakat”. Pada kalimat (2) unsur
keterangan, yaitu “cara menghilangkan kata “bagi”. Dengan cara itu, kalimat (2)
dapat diperbaiki menjadi “para mahasiswa yang akan mengikuti ujian harus
melunasi uang SPP”.
Berdasarkan perbaikan tersebut maka dapt dilihat sebagai berikut :
1a). pembangunan itu menyejahterakan
masyarakat.
Subjek predikat objek
1b). pembangunan itu bertujuan (untuk) menyejahterkan masyarakat.
Subjek Predikat Pelengkap
2). Para mahasiswa yang akan
mengikuti ujian harus melunasi
uang SPP.
Subjek Predikat Objek
Dengan demikian, pola kalimat perbaikan (1a) adalah S-P-0; (1b) adalah
S-P-PEL., sedangakan pola kalimat perbaikan (2) adalah S-P-O.
Langganan:
Postingan (Atom)
Latihan Analisis Teks Negosisasi Kelas X
Santo: “Halo, Pak” Penjual: “Halo, ada yang bisa saya bantu?” Salman: “Pak, berapa harga sepeda motornya?” Penjual: “Harganya Rp...
-
Santo: “Halo, Pak” Penjual: “Halo, ada yang bisa saya bantu?” Salman: “Pak, berapa harga sepeda motornya?” Penjual: “Harganya Rp...
-
assalamualaikum,wr,wb. Baik, kali ini kami akan memberikan sedikit pengetahuan tentang ilmu bahasa Indonesia. Hal ini menyangkut te...